MEMBANGUN JEJARING KERJA (KEMITRAAN)
oleh : Dwi Nuryati IIID STPP Magelang Jurluhnak
tanggal : 15 September 2017
A. Hakikat Jejaring Kerja (Kemitraan)
Dalam era
globalisasi, adalah suatu kenyataan bahwa tidak ada satu entitas yang mampu
berdiri sendiri terpisah dari entitas yang lain. Secara garis besar, kita
sangat membutuhkan Jejaring Kerja (networking) untuk menjadikan kehidupan kita
lebih sukses. Agung Sudjatmoko (2009) menyatakan bahwa sukses atau gagalnya
seseorang karena pilihan hidupnya sangat tergantung pada garis tangan dan
campur tangan. Garis tangan terkait dengan nasib seseorang yang telah
digariskan oleh Sang Kholik, sedangkan campur tangan merupakan usaha yang
dilakukan seseorang untuk mendapat dukungan dari orang lain. Demikian pula LKP,
jika mau dikatakan professional maka sudah semestinya semua program terkoneksi
dengan berbagai sumber dalam suatu Jejaring Kerja (networking). Meskipun kita
berada di era modern, dimana segala sesuatu dapat dikendalikan dengan tehnologi
mutakhir, tetapi kesuksesan lembaga atau organisasi masih sangat bergantung
pada keberhasilan menciptakan Jejaring Kerja (networking). Dengan kata lain,
menjalin hubungan sosial dengan siapa pun menjadi bagian penting dalam segala
aktivitas kehidupan LKP sebagai lembaga yang berbasis keswadayaan.
1. Pengertian Jejaring Kerja (Kemitraan)
Jejaring Kerja
(kemitraan) atau sering disebut partnership, secara etimologis berasal dari
akar kata partner. Partner dapat diartikan pasangan, jodoh, sekutu atau
kompanyon. Sedangkan partnership diterjemahkan persekutuan atau perkongsian.
Dengan demikian, kemitraan dapat dimaknai sebagai suatu bentuk persekutuan
antara dua pihak atau lebih yang membentuk satu ikatan kerjasama di suatu
bidang usaha tertentu atau tujuan tertentu sehingga dapat memperoleh hasil yang
lebih baik. Pendapat senada disampaikan Agung Sudjatmoko dalam bukunya yang
berjudul Cara Cerdas Menjadi Pengusaha Hebat bahwa ”kemitraan bisnis merupakan
kerjasama terpadu antara dua belah pihak atau lebih, secara serasi, sinergis,
terpadu, sitematis dan memiliki tujuan untuk menyatukan potensi bisnis dalam
mengahasilkan keuntungan yang optimal”. Pengertian tersebut diatas tidak jauh
berbeda dengan pendapat Dr. Frank Minirth dalam bukunya berjudul You Can. Ia
mengungkapkan bahwa Jejaring Kerja adalah seni berkomunikasi satu sama lain,
berbagi ide, informasi dan sumber daya untuk meraih kesuksesan individu ataupun
kelompok. “networking is a process of getting together to get ahead. It is the
building of mutually beneficial relationship”.– Networking adalah proses
kebersamaan. Selain itu networking merupakan jalinan hubungan yang bermanfaat
dan saling menguntungkan, tandasnya. Secara garis besar dalam membangun
Networking haruslah berlandaskan prinsip saling menguntungkan dan komunikasi
dua arah.
2. Hakekat Membangun Jejaring Kerja (Kemitraan)
Membangun Jejaring
Kerja (kemitraan) pada hakekatnya adalah sebuah proses membangun komunikasi
atau hubungan, berbagi ide, informasi dan sumber daya atas dasar saling percaya
(trust) dan saling menguntungkan diantara pihak-pihak yang bermitra yang
dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman atau kesepakatan guna mencapai
kesuksesan bersama yang lebih besar. Dari definisi di atas dapat dijelaskan
bahwa membangun Jejaring Kerja (kemitraan) dapat dilakukan jika pihak-pihak
yang bermitra memenuhi persyaratan berikut: 3 Membangun Jejaring Kerja
(Kemitraan) [ Modul 5] Pelatihan Manajemen Lembaga Kursus Berbasis Masalah
Lapangan a. Ada dua pihak atau lebih organisasi/lembaga b. Memiliki kesamaan
visi dalam mencapai tujuan organisasi/lembaga. c. Ada kesepakatan/kesepahaman
d. Saling percaya dan membutuhkan e. Komitmen bersama untuk mencapai tujuan
yang lebih besar.
B. Pentingnya Membangun Jejaring Kerja (Kemitraan)
Mengapa membangun Jejaring Kerja menjadi sangat penting baik
secara individu atau organisasi termasuk LKP? LKP tidak bisa eksis
ditengah tingkat persaingan yang begitu berat tanpa membangun
Jejaring Kerja. Hal ini disebabkan karena:
1. Sumber Daya LKP terbatas; masih banyak LKP yang memiliki
keterbatasan sumber daya seperti kualifikasi dan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan, fasilitas atau sarana-prasarana
dan keuangan (permodalan). Keterbatasan ini mengakibatkan
rendahnya mutu pelayanan LKP. Untuk itu, LKP perlu menjalin
kemitraan (sharing) sumber daya dengan berbagai pihak untuk
meningkatkan mutu layanan.
2. Tersedianya berbagai potensi sumber daya di masyarakat yang
dapat disinergikan dengan LKP; di masyarakat tersedia berbagai
sumber daya yang cukup potensial tetapi belum diberdayakan
secara optimal oleh LKP. LKP tidak bisa hanya mengandalkan campur
tangan pemerintah semata, tetapi harus mampu mengakses semua
sumber-sumber di masyarakat sesuai dengan spirit/jiwa LKP itu
sendiri yakni keswadayaan/kemandirian. Kedepan LKP diarahkan
untuk menjadi sebuah lembaga dengan tingkat kemandirian yang
tinggi dan dikelola secara professional dan berorientasi profit. LKP
bisa memiliki tingkat kemandirian (indepndency) yang tinggi apabila
mampu memberdayakan segenap sumber daya di masyarakat
melalui pola kemitraan.
3. Tingginya kesenjangan kompetensi antara lulusan LKP dengan
kebutuhan pasar kerja; sebagian besar lembaga kursus belum
memiliki akses yang luas dengan dunia usaha dan industri (dudi).
Lemahnya link dengan dunia usaha dan industri menyebabkan
kesenjangan kompetensi yang semakin lebar antara kompetensi
lulusan dengan kebutuhan pasar sehingga banyak lulusan lembaga
kursus yang tidak terserap ke dunia kerja
4
[ Modul 5] Membangun Jejaring Kerja (Kemitraan)
Pelatihan Manajemen Lembaga Kursus Berbasis Masalah Lapangan
4. Adanya kecenderungan (trend) kebutuhan pasar kerja yang selalu
berubah mengikuti perubahan masyarakat; kebutuhan pasar kerja
dari waktu-kewaktu terus berkembang mengikuti perkembangan
masyarakat. Informasi kecenderungan (trend) kebutuhan pasar kerja
menjadi sangat berharga bagi LKP dalam rangka pengembangan
program kursus yang inovatif dan laku di pasaran.
5. Masih banyak LKP yang jumlah peserta didiknya terus menurun
dari waktu ke waktu; Tingkat persaingan antar LKP untuk merebut
pasar semakin ketat. Oleh karena itu, untuk meningkatkan jumlah
peserta didik LKP bisa membangun jaringan dengan mitra kerja
seperti sekolah-sekolah, perkantoran , perusahaan.
6. Masih banyak LKP yang kesulitan mendapatkan job order; LKP yang
mampu memberikan layanan pasca pembelajaran dengan
menyalurkan lulusan kedunia kerja akan menjadi pilihan pertama
masyarakat. Untuk itu, LKP perlu membangun kemitraan dengan
berbagai lembaga atau instansi dan dudi untuk mendapatkan job
order
sumber: wartanto.2010.MEMBANGUN JEJARING KERJA (KEMITRAAN).http://www.infokursus.net/download/2704101411Modul_5_Diklat_Manajemen_Kursus.pdf.15September2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar