Pembuatan Pakan Fermentasi
Pakan fermentasi adalah
pakan ternak hasil dari proses pemecahan senyawa organic yang dibantu oleh
mikroorganisme diubah menjadi senyawa sederhana. Fermentasi pakan ternak bisa
dijadikan salah satu alternatif menghadapi keterbatasan HMT, dan mudahnya bahan
baku seperti limbah pertanian berupa jerami padi, kulit kopi, batang pisang,
dedak, dll.
Dedak merupakan salah
satu limbah pertanian yang sangat mudah ditemui, dedak juga dapat dimanfaatkan
sebagai bahan campuran untuk pembuatan pakan fermentasi. Berikut cara pembuatan
pakan fermentasi yang sedang gencar disosialisasikan di Desa Panggisari :
Bahan : Rumput / hijauan, dedaunan, jerami, dedak
, buah nanas / buah papaya yang sudah masak
Alat : Stoples, sendok, pengaduk kayu, kantong
plastik besar diameter 15 cm, timbangan
Cara pembuatan :
1. Membuat starter :
kg
gula merah, 1 kg buah papaya / nanas. Haluskan gula jawa, potong
papaya/nanas menjadi bagian kecil-kecil, campurkan buah papaya dan gula jawa ke
dalam stoples dan aduk hingga rata, tutup
dan diamkan selama 7 hari
2. Pembuatan pakan fermentasi :
a. 1 liter air ditambah dengan 1 sendok
larutan starter
b. Ambil larutan starter yang telah
ditambahkan air dan campurkan dengan 1 kg dedak padi, kemudian masukkan ke
dalam plastik dan tutup rapat simpan selama 4 hari
c. Dedak yang telah di fermentasi
selama hari, dicampurkan dengan hijauan
yang telah dipotong kecil-kecil sebanyak 7 kg, kemudian masukkan ke dalam
plastik dan tutup rapat simpan selama 7 hari
d. Hijauan yang telah di fermentasi selama
7 hari, siap diberikan kepada ternak kambing/ sapi dengan dosis pemberian 10%
dari bobot badan ternak
Dengan adanya pakan fermentasi
diharapkan mampu mengatasi keterbatasan HMT karena pakan fermentasi mampu
disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa mengurangi jumlah nutrisinya,
dibandingkan dengan hijauan tanpa perlakuan khusus. Selain itu, daya cerna
ternakpun lebih baik dan juga lebih menghemat tenaga kerja.
Sumber : Pengalaman Penyuluh (Badrun,
A.Md), 2018