Minggu, 26 Agustus 2018

Pembuatan Pakan Fermentasi



Pakan fermentasi adalah pakan ternak hasil dari proses pemecahan senyawa organic yang dibantu oleh mikroorganisme diubah menjadi senyawa sederhana. Fermentasi pakan ternak bisa dijadikan salah satu alternatif menghadapi keterbatasan HMT, dan mudahnya bahan baku seperti limbah pertanian berupa jerami padi, kulit kopi, batang pisang, dedak, dll.
Dedak merupakan salah satu limbah pertanian yang sangat mudah ditemui, dedak juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran untuk pembuatan pakan fermentasi. Berikut cara pembuatan pakan fermentasi yang sedang gencar disosialisasikan di Desa Panggisari :
Bahan : Rumput / hijauan, dedaunan, jerami, dedak , buah nanas / buah papaya yang sudah masak
Alat : Stoples, sendok, pengaduk kayu, kantong plastik besar diameter 15 cm, timbangan
Cara pembuatan :
1.      Membuat starter :
kg gula merah, 1 kg buah papaya / nanas. Haluskan gula jawa, potong papaya/nanas menjadi bagian kecil-kecil, campurkan buah papaya dan gula jawa ke dalam stoples dan aduk hingga rata, tutup dan diamkan selama 7 hari
2.      Pembuatan pakan fermentasi :
a.       1 liter air ditambah dengan 1 sendok larutan starter
b.      Ambil larutan starter yang telah ditambahkan air dan campurkan dengan 1 kg dedak padi, kemudian masukkan ke dalam plastik dan tutup rapat simpan selama 4 hari
c.       Dedak yang telah di fermentasi selama  hari, dicampurkan dengan hijauan yang telah dipotong kecil-kecil sebanyak 7 kg, kemudian masukkan ke dalam plastik dan tutup rapat simpan selama 7 hari
d.      Hijauan yang telah di fermentasi selama 7 hari, siap diberikan kepada ternak kambing/ sapi dengan dosis pemberian 10% dari bobot badan ternak
Dengan adanya pakan fermentasi diharapkan mampu mengatasi keterbatasan HMT karena pakan fermentasi mampu disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa mengurangi jumlah nutrisinya, dibandingkan dengan hijauan tanpa perlakuan khusus. Selain itu, daya cerna ternakpun lebih baik dan juga lebih menghemat tenaga kerja.


Sumber : Pengalaman Penyuluh (Badrun, A.Md), 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar